Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Jaga Kesakralan Gunung Bromo Buntut Aksi Paralayang Ilegal


SURABAYA,PPRNEWS – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengeluarkan pernyataan tegas yang mengajak seluruh lapisan masyarakat, termasuk wisatawan dan para pemangku kepentingan, untuk bersama-sama menjaga kelestarian dan kesakralan kawasan Gunung Bromo. Seruan ini mengemuka setelah beredarnya video viral yang menunjukkan aktivitas paralayang ilegal di kawasan sakral tersebut.

Menanggapi insiden yang mencederai nilai-nilai luhur Gunung Bromo, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya menghormati status Bromo tidak hanya sebagai destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga sebagai Cagar Biosfer yang diakui oleh UNESCO dan, yang terpenting, sebagai kawasan suci bagi masyarakat Suku Tengger.

"Gunung Bromo adalah anugerah yang luar biasa, tidak hanya keindahan alamnya yang memukau dunia, tetapi juga kekayaan budaya dan spiritual yang hidup di dalamnya," ujar Gubernur Khofifah dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025). "Aktivitas yang tidak bertanggung jawab seperti paralayang tanpa izin tidak hanya melanggar peraturan, tetapi juga mengusik ketenangan dan kesakralan tempat yang sangat dihormati oleh saudara-saudara kita, masyarakat Suku Tengger."

Khofifah menegaskan bahwa menjaga kelestarian Bromo adalah tanggung jawab bersama. Ia menginstruksikan pihak-pihak terkait, termasuk Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS), untuk memperketat pengawasan dan menindak tegas setiap pelanggaran yang dapat merusak ekosistem dan menodai kesucian Bromo.

"Kami meminta agar pengawasan di setiap titik masuk dan di dalam kawasan taman nasional diperketat. Edukasi kepada para pengunjung mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan harus terus digalakkan. Sanksi tegas sesuai peraturan yang berlaku harus diterapkan kepada siapa pun yang melanggar," tambahnya.

Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bagi para pelaku industri pariwisata untuk lebih mengedepankan prinsip pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Menurutnya, mempromosikan keindahan Bromo harus selaras dengan upaya pelestarian alam dan penghormatan terhadap kearifan lokal.

Gunung Bromo, yang berada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, memiliki nilai spiritual yang mendalam bagi masyarakat Suku Tengger. Kawasan ini menjadi lokasi pelaksanaan berbagai ritual adat penting, termasuk upacara Yadnya Kasada yang setiap tahunnya menarik perhatian dunia. Oleh karena itu, menjaga perilaku dan menghormati adat istiadat setempat adalah sebuah keharusan bagi setiap pengunjung.

Gubernur Khofifah menutup pernyataannya dengan mengajak seluruh masyarakat Jawa Timur untuk menjadi garda terdepan dalam melindungi warisan alam dan budaya ini. "Mari kita tunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah masyarakat yang peduli dan mampu menjaga kehormatan warisan leluhur kita. Jaga kesakralan Bromo, jaga alamnya, dan hormati budayanya," pungkasnya.



Penulis : Redaksi




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama