DENPASAR,PPRNEWS — Bencana banjir besar yang melanda Bali dalam beberapa hari terakhir telah menelan korban jiwa. Hingga Minggu (14/9/2025), tercatat sebanyak 17 orang meninggal dunia dan 5 orang lainnya masih dalam pencarian. Tim gabungan dari berbagai instansi terus berupaya mencari korban yang hilang, sementara kondisi banjir di beberapa wilayah sudah mulai surut.
Dari total korban meninggal, 11 jiwa berasal dari Kota Denpasar, 3 jiwa dari Kabupaten Gianyar, 2 jiwa dari Kabupaten Jembrana, dan 1 jiwa dari Kabupaten Badung. Sementara itu, 5 korban hilang saat ini masih dalam pencarian, dengan rincian 2 jiwa di Denpasar dan 3 jiwa di Badung.
Bencana ini juga berdampak pada ratusan keluarga. Sebanyak 214 Kepala Keluarga atau 659 jiwa terdampak langsung, dan 146 jiwa terpaksa mengungsi di pos-pos penampungan sementara.
Meski di beberapa titik seperti Pasar Badung dan area pertokoan di Denpasar Barat banjir sudah surut, fokus penanganan saat ini adalah pembersihan sisa puing dan tumpukan sampah yang didominasi oleh plastik.
Pemerintah Provinsi Bali telah menetapkan masa tanggap darurat hingga 17 September 2025. Selain penanganan darurat, pemerintah daerah juga mulai membahas langkah-langkah jangka panjang, seperti reforestasi dan perbaikan tata ruang, untuk mencegah banjir serupa di masa depan.
Berdasarkan data, setidaknya ada lebih dari 120 titik banjir yang melanda tujuh kabupaten/kota di Bali. Fasilitas umum seperti jalan, jembatan, rumah, dan ratusan ruko mengalami kerusakan parah akibat terjangan air. Fenomena Gelombang Rossby dan Kelvin yang memicu curah hujan sangat tinggi disebut-sebut sebagai penyebab utama dari bencana alam ini.
Penulis : Mas Taufiq
Editor : Mas Ali
