Tragedi di Selat Pulau Padar: Kapal Wisata KM Putri Sakinah Tenggelam, Pelatih Valencia CF dan Keluarga Jadi Korban

LABUAN BAJO, PPRNEWS – Duka mendalam menyelimuti kawasan Taman Nasional Komodo setelah kapal wisata KM Putri Sakinah dilaporkan tenggelam di perairan Selat Pulau Padar pada Jumat malam (26/12/2025) sekitar pukul 20.30 WITA. Insiden maut ini mengakibatkan empat orang dinyatakan hilang, termasuk seorang tokoh olahraga asal Spanyol.

Kronologi Kejadian

Kapal yang membawa total 11 orang tersebut tengah menempuh perjalanan dari Pulau Komodo menuju Pulau Padar. Saat berada di tengah perairan Selat Pulau Padar, KM Putri Sakinah tiba-tiba mengalami mati mesin. Di tengah kondisi lumpuh tersebut, kapal dihantam gelombang ekstrem setinggi 2 meter yang dipicu oleh cuaca buruk akibat pengaruh bibit siklon 96S. Kapal yang tidak mampu bertahan akhirnya karam dan tenggelam.

Data Korban

Dari total 11 penumpang yang terdiri dari 6 turis asal Spanyol, 4 kru kapal, dan 1 pemandu wisata, sebanyak 7 orang berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Namun, 4 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia atau masih dalam pencarian.

Korban yang belum ditemukan diidentifikasi sebagai Fernando Martin, pelatih tim sepak bola Valencia CF Femenino B, beserta ketiga anaknya. Berdasarkan laporan awal, para korban diduga terjebak di dalam kamar kapal dan tidak sempat menyelamatkan diri saat air masuk dengan cepat.

Upaya Evakuasi dan Pencarian

Tim SAR Gabungan dari Pos SAR Manggarai Barat bersama unsur terkait terus bekerja ekstra keras melakukan penyisiran di lokasi kejadian.

"Operasi pencarian masih terus berlangsung di sekitar perairan Selat Pulau Padar. Kami mengerahkan seluruh personel dan armada yang tersedia, namun tantangan di lapangan adalah kondisi cuaca yang masih fluktuatif," ungkap perwakilan Tim SAR.

Insiden Lain di Perairan Labuan Bajo

Tragedi ini melengkapi malam kelabu di Labuan Bajo. Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang nakhoda kapal wisata lain juga dilaporkan tewas tenggelam. Korban terjatuh ke laut setelah terpeleset akibat angin kencang dan hujan deras yang mengguyur wilayah perairan tersebut.

Otoritas pelabuhan setempat mengimbau kepada seluruh operator kapal wisata untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memantau perkembangan cuaca dari BMKG sebelum melakukan pelayaran, mengingat kondisi perairan yang sangat berbahaya akibat fenomena bibit siklon saat ini.

TIM REDAKSI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama