ACEH, PPRNEWS – Bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menimbulkan dampak yang sangat masif. Hingga Kamis (4/12/2025), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data korban jiwa terus bertambah.
Data terkini menunjukkan setidaknya 780 orang meninggal dunia dan 564 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Proses evakuasi di lapangan masih terus dilakukan, sehingga angka korban diperkirakan akan terus bergerak. Selain korban jiwa, bencana ini juga menyebabkan sekitar 2.600 orang mengalami luka-luka.
Tiga Juta Warga Terdampak, Logistik Terhambat
Dampak bencana ini jauh melampaui korban fisik. Lebih dari tiga juta warga di tiga provinsi tersebut kini terdampak, dan sebagian besar terpaksa mengungsi setelah rumah dan infrastruktur mereka mengalami kerusakan parah.
Situasi di lapangan masih sangat menantang. Beberapa wilayah dilaporkan masih terisolir akibat akses transportasi yang terputus total, baik karena jalan yang longsor maupun jembatan yang ambruk. Kondisi ini menjadi hambatan serius bagi distribusi bantuan logistik dan tim penyelamat. Selain itu, padamnya aliran listrik dan gangguan jaringan komunikasi menambah kesulitan dalam operasi tanggap darurat.
"Kerusakan infrastruktur mencakup ribuan rumah dan ratusan jembatan yang rusak. Ini membuat upaya penanganan menjadi sangat kompleks," ujar salah seorang juru bicara BNPB.
Risiko Kesehatan Mengancam di Pengungsian
Kondisi di lokasi pengungsian juga memprihatinkan. Keterbatasan akses air bersih dan kepadatan di tenda-tenda pengungsian meningkatkan risiko penularan penyakit pascabencana. Warga di lokasi pengungsian kini menghadapi ancaman penyakit seperti demam, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan berbagai jenis luka yang membutuhkan penanganan medis segera.
Pemerintah melalui BNPB dan kementerian terkait terus berupaya maksimal menangani dampak bencana dan memastikan bantuan sampai ke tangan korban. Namun, mengingat skala dan tingkat kerusakan yang parah, situasi darurat diprediksi masih akan berlangsung dalam beberapa waktu ke depan.
TIM REDAKSI
