AI Bea Cukai Diremehkan, Menkeu Purbaya Tersinggung: Kami Jauh Lebih Canggih dari Kemenkes!

JAKARTA, PPRNEWS – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menunjukkan ketidakpuasannya di tengah upaya reformasi besar-besaran di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC). Purbaya secara terbuka menyatakan merasa tersinggung ketika ada pihak yang menyamakan atau meremehkan sistem kecerdasan buatan (AI) yang sedang diimplementasikan Bea Cukai dengan sistem milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Menkeu Purbaya menegaskan bahwa teknologi AI yang dikembangkan DJBC adalah sistem yang berbeda dan jauh lebih unggul, diklaim mampu memperkuat pengawasan arus barang secara signifikan.

Ancaman Pembekuan Menjadi Latar Belakang Reformasi

Ketersinggungan ini muncul di tengah tekanan berat yang diberikan Purbaya kepada jajaran Bea Cukai. Sebelumnya, Purbaya telah memberikan ultimatum keras agar DJBC memperbaiki kinerjanya dalam waktu satu tahun. Jika reformasi gagal, ia mengancam instansi tersebut terancam dibekukan atau dialihkan pengawasannya kepada perusahaan swasta internasional seperti SGS (Societe Generale de Surveillance), praktik yang pernah diterapkan pada masa Orde Baru.

Ancaman ini dipicu oleh citra publik Bea Cukai yang masih buruk serta maraknya dugaan pelanggaran seperti manipulasi HS Code (Harmonized System) dan penyelundupan barang di pelabuhan dan bandara.

Teknologi AI sebagai Kunci Pengawasan Baru

Dalam rangka memenuhi tuntutan perbaikan, Bea Cukai kini tengah serius mengimplementasikan teknologi AI untuk meningkatkan akurasi dan transparansi pengawasan barang ekspor-impor.

Purbaya meyakini penuh bahwa alat baru di Bea Cukai ini akan jauh lebih canggih dan efektif dalam menjalankan tugas kepabeanan dan cukai, sehingga penyamaan dengan sistem di Kemenkes dianggap meremehkan upaya besar yang sedang dilakukan.

Purbaya menambahkan bahwa tekanan dan ancaman serius ini diperlukan agar reformasi di Bea Cukai benar-benar terjadi, memaksa seluruh pegawai untuk menunjukkan perubahan nyata dalam waktu dekat demi memulihkan kepercayaan publik dan memastikan pengawasan keuangan negara berjalan optimal.

TIM REDAKSI

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama