JAKARTA, PPRNEWS – Karier politik dan pemerintahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menanjak tajam. Putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono ini kini resmi menjabat sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan dalam Kabinet Merah Putih di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, ia juga kembali dikukuhkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat untuk periode kedua, 2025-2030.
Akademisi dengan Empat Gelar Master dan Doktor dari UNAIR
Karir cemerlang AHY didukung oleh latar belakang pendidikan yang luar biasa mumpuni, menjadikannya salah satu pejabat dengan rekam jejak akademik terlengkap. Selain lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 dengan penghargaan Adhi Makayasa, AHY juga berhasil menyelesaikan pendidikan hingga jenjang Doktoral.
Gelar Doktor (S3) diperoleh AHY dari Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya. Selain itu, ia juga memegang tiga gelar Master dari berbagai institusi terkemuka di luar negeri:
- Master of Science in Strategic Studies dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU), Singapura.
- Master in Public Administration dari John F. Kennedy School of Government, Harvard University, Amerika Serikat.
- Master of Arts in Leadership and Management dari Webster University, Amerika Serikat.
Latar belakang pendidikan yang komprehensif ini membekali AHY dengan kapasitas kepemimpinan, strategi, dan administrasi publik yang kini diaplikasikan dalam tugasnya di pemerintahan dan partai.
Aklamasi di Demokrat, Konsolidasi Kepemimpinan
Dukungan penuh dari internal Partai Demokrat terbukti dalam Kongres Keenam Partai Demokrat yang digelar pada 24 Februari 2025. AHY terpilih kembali secara aklamasi sebagai Ketua Umum untuk periode 2025-2030. Ia tercatat sebagai satu-satunya calon yang mendaftar dan memenuhi syarat, sebuah cerminan keberhasilan AHY dalam mengkonsolidasikan partai.
Di bawah kepemimpinannya, Partai Demokrat mencatatkan prestasi penting. AHY dinilai sukses membawa partai meraih kursi signifikan dalam Pemilihan Legislatif 2024, serta menjadi bagian integral dari pemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam Pilpres 2024. Selain itu, ia juga berhasil mempertahankan kedaulatan partai dari upaya pengambilalihan kepemimpinan yang sempat menjadi sorotan publik.
Pindah Posisi Strategis ke Menko Infrastruktur
Sejak 21 Oktober 2024, AHY mengemban tugas yang jauh lebih strategis dan krusial sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Pos ini merupakan kementerian koordinator baru yang dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto, menunjukkan penugasan besar dalam mengakselerasi pembangunan nasional.
Sebelumnya, AHY menjabat sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) dalam Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo, yang dijabatnya sejak Februari hingga Oktober 2024. Meskipun singkat, masa jabatannya di ATR/BPN dinilai berbuah manis. Ia menerima penghargaan sebagai Tokoh Pendorong Investasi Dalam Negeri Melalui Reforma Agraria dan Pemberantasan Mafia Tanah, serta dinobatkan sebagai tokoh transformasi digital di bidang pertanahan. AHY fokus pada penyelesaian sengketa dan percepatan program sertifikasi tanah elektronik.
Dari Militer Cemerlang ke Panggung Politik Nasional
AHY memiliki latar belakang karir militer yang cemerlang selama 16 tahun, termasuk bertugas dalam operasi militer Aceh dan operasi perdamaian PBB di Lebanon, sebelum terjun ke politik pada tahun 2016. Kini, ia memegang dua peran penting yang sangat menentukan arah kebijakan pembangunan infrastruktur dan stabilitas politik nasional.
TIM REDAKSI
