BANDUNG,PPRNEWS - Presiden Prabowo Subianto kembali memberikan peringatan keras dan sebuah ultimatum terbuka kepada seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Dalam pidatonya di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Bandung pada Sabtu, 18 Oktober 2025, Presiden menegaskan tidak akan segan melakukan perombakan kabinet (reshuffle) jika ada menteri yang "nakal" atau mengabaikan instruksinya.
Ancaman kali ini dilengkapi dengan mekanisme yang lebih terstruktur: menteri yang bermasalah akan mendapatkan tiga kali peringatan. Jika tidak ada perbaikan setelah peringatan ketiga, maka menteri tersebut dipastikan akan diganti.
Lebih Baik Dibenci Menteri daripada Rakyat
Dalam penegasannya, Presiden Prabowo menekankan bahwa prioritas utamanya adalah kesejahteraan rakyat, bukan posisi menteri.
"Saya lebih memilih untuk mengasihani rakyat Indonesia yang dirugikan daripada menteri yang tidak berkinerja baik," tegas Presiden, memberikan isyarat bahwa kepentingan publik akan selalu diletakkan di atas kepentingan individu atau politik di dalam kabinet.
Lebih lanjut, Prabowo juga menyatakan kesediaannya untuk menghadapi konsekuensi dari ketegasannya. "Saya siap dibenci oleh para koruptor dan penipu, asalkan tidak dibenci oleh rakyatnya sendiri," ujarnya, menggarisbawahi komitmennya dalam memberantas penyimpangan dan memastikan pelayanan publik berjalan optimal.
Menjaga Momentum Reshuffle yang Intensif
Peringatan terbaru ini datang setelah Kabinet Merah Putih memang telah mengalami serangkaian perombakan sepanjang tahun 2025, menunjukkan bahwa ancaman ini bukanlah gertakan semata.
Pada September 2025, Presiden Prabowo tercatat melakukan setidaknya dua kali reshuffle dalam satu bulan, termasuk perombakan besar yang mengganti lima menteri strategis, seperti pengangkatan Menteri Keuangan dan Menteri Haji yang baru. Momentum reshuffle berlanjut pada Oktober 2025 dengan dilakukannya perombakan keempat yang menambah dua posisi wakil menteri baru, menjadikan komposisi kabinet semakin gemuk.
Pernyataan dari Bandung ini menjadi penutup tahun pertama pemerintahan yang paling dekat dengan hari pelantikan. Hal ini mempertegas komitmen Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan seluruh jajaran Kabinet Merah Putih bekerja sesuai harapan dan menjaga ritme kerja pemerintahan yang cepat dan efektif, dengan konsekuensi penggantian bagi menteri yang tidak mampu mengindahkan peringatan yang telah diberikan.
Penulis : Tim Redaksi