Menkeu dan MenPKP Bahas Perluasan Rusunami Jadi 45 Meter Persegi, Dana FLPP Terancam Ditarik Jika Anggaran Tak Terserap Maksimal


JAKARTA,PPRNEWS – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (MenPKP) Maruarar Sirait bertemu pada Selasa (14/10/2025) untuk membahas berbagai isu strategis terkait program perumahan subsidi, termasuk rencana penyesuaian ukuran unit dan optimalisasi penyerapan anggaran.

Dalam pertemuan tersebut, Menkeu Purbaya mengungkapkan adanya usulan penting terkait ukuran rumah susun sederhana milik (rusunami). "Ada usulan untuk memperluas ukuran rusunami dari yang semula 36 meter persegi menjadi 45 meter persegi," jelas Purbaya, mengindikasikan upaya pemerintah untuk meningkatkan kenyamanan dan kualitas hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Selain penyesuaian ukuran, pertemuan juga membahas skema pembiayaan khusus untuk pembangunan rusun di wilayah perkotaan guna memaksimalkan pemanfaatan aset negara. Meskipun demikian, Menkeu memastikan bahwa tidak ada rencana kenaikan subsidi bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang sudah berjalan. Diketahui, aturan yang berlaku sejak September 2025 telah memberikan subsidi bunga KPR program perumahan hingga 10% dengan besaran yang disesuaikan berdasarkan plafon kredit.

Di sisi lain, Menkeu Purbaya kembali menyoroti pentingnya kualitas bangunan dan serapan anggaran. Purbaya secara tegas mengkritik masih kurang layaknya beberapa rumah bersubsidi yang dibangun pada periode sebelumnya. Pertemuan ini sekaligus menjadi tindak lanjut dari ancaman Menkeu pada September 2025 lalu untuk menarik kembali dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) jika tidak terserap dengan tepat guna dan sesuai target.

MenPKP Maruarar Sirait menyambut baik dorongan ini. Sebelumnya, Maruarar juga telah proaktif meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit pengembang nakal serta membatalkan rencana untuk memperkecil ukuran rumah subsidi setelah menuai kritik publik.

Pemerintah sendiri telah meningkatkan target kuota rumah subsidi tahun 2025 menjadi 350.000 unit, naik signifikan dari target awal 220.000 unit. Hingga pertengahan September 2025, realisasi program ini menunjukkan hasil positif dengan lebih dari 175.000 unit telah diserahkan dan 45.000 unit masih dalam proses pembangunan.

Penulis : Tim Redaksi




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama