Hingga Triwulan III, Penyaluran KUR Capai Rp174,5 Triliun, Target Sektor Produksi Terlampaui


JAKARTA,PPRNEWS–Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang Triwulan III tahun 2025 (Juli-September) menunjukkan kinerja yang impresif, bahkan telah melampaui target sektoral yang ditetapkan pemerintah. Hingga 20 Agustus 2025, realisasi penyaluran KUR secara nasional telah mencapai Rp174,5 triliun kepada hampir 3 juta debitur. Angka ini semakin mendekatkan pemerintah pada target nasional tahun 2025 sebesar Rp300 triliun.

Fokus Produktif Melebihi Target

Data per Agustus 2025 menunjukkan komitmen kuat perbankan dalam mengarahkan dana KUR ke sektor-sektor produktif. Penyaluran ke sektor produksi, meliputi pertanian dan industri pengolahan, mencapai 60,3 persen dari total realisasi. Angka ini telah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 60 persen. Capaian ini menjadi indikator keberhasilan kebijakan pemerintah dalam mendorong penguatan akses pembiayaan yang produktif.

Kinerja Dominan Bank Penyalur

PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) kembali menjadi kontributor utama dalam program ini. Hingga akhir Agustus 2025, BRI berhasil menyalurkan KUR sebesar Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Jumlah ini mewakili 65,31% dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 yang sebesar Rp175 triliun. Sektor pertanian tercatat sebagai kontributor terbesar dalam penyaluran KUR oleh BRI.

Sementara itu, Bank Mandiri juga melaporkan kinerja positif dengan menyalurkan kredit usaha sebesar Rp31,79 triliun pada bulan Agustus 2025, yang di dalamnya termasuk realisasi penyaluran KUR.

Didukung Kebijakan dan Komitmen Perbankan

Peningkatan signifikan dalam penyaluran KUR ini didorong oleh beberapa faktor kunci. Pertama, peningkatan kuota penyaluran KUR tahun 2025 oleh pemerintah menjadi Rp300 triliun, menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap daya serap UMKM. Kedua, kebijakan yang mendukung akses pembiayaan produktif melalui KUR dinilai efektif. Terakhir, komitmen kuat dari bank-bank penyalur untuk memperluas akses pembiayaan bagi UMKM, khususnya di sektor-sektor produktif, menjadi penentu keberhasilan untuk memastikan dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Menurut data dari Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) Kementerian Keuangan, realisasi tertinggi pada bulan Juli 2025 terjadi pada skema-skema penyaluran yang telah terbukti paling efektif menjangkau pelaku UMKM.


Penulis : Tim Redaksi




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama