Diduga Aniaya Tiga Siswa Karena Berisik, Kepala Sekolah SDN di Jember Dicopot

 


JEMBER – Dunia pendidikan di Jember kembali tercoreng setelah Muhammad Khobir, Kepala Sekolah SDN Sanenrejo 2, Kecamatan Tempurejo, diduga melakukan penganiayaan terhadap tiga siswa kelas V pada Jumat (27/9/2025). Tindakan kekerasan ini diduga dipicu oleh rasa kesal Kepala Sekolah karena para siswa dinilai terlalu gaduh di dalam kelas.

Kasus ini langsung memicu reaksi keras dari masyarakat setempat. Pada malam harinya, puluhan wali murid dan warga mendatangi gedung sekolah untuk menyampaikan protes dan menuntut agar Muhammad Khobir segera dicopot dari jabatannya.

Kasus dugaan penganiayaan ini kemudian dilaporkan kepada pihak berwajib di Polsek Tempurejo. Guna meredam ketegangan, pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) segera turun tangan untuk melakukan mediasi dan klarifikasi terhadap semua pihak yang terlibat.

Meskipun hasil visum dikabarkan menunjukkan minimnya luka, namun tuntutan tegas dari wali murid tidak dapat dihindari. Dalam proses mediasi tersebut, disepakati bahwa Muhammad Khobir harus dicopot dari posisi Kepala Sekolah SDN Sanenrejo 2, terhitung mulai tanggal 27 September 2025.

Kepala Desa Sanenrejo, Sutikno, membenarkan adanya kesepakatan tersebut. "Semuanya tadi sudah dimediasi di Polsek. Disepakati bersama dengan surat pernyataan bahwa Muhammad Khobir tidak lagi menjabat sebagai Kepala Sekolah SDN Sanenrejo 2," ujarnya.

Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Jember kini telah menerima laporan dan akan menindaklanjuti pencopotan tersebut dengan memutasi yang bersangkutan, sebagai respons atas dugaan tindakan kekerasan yang melanggar hak dan perlindungan anak di lingkungan sekolah.


Penulis : Tim Redaksi




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama