CILEGON,PPRNEWS – Teka-teki di balik tewasnya MAHM (9), putra dari Maman Suherman, Anggota Dewan Pakar PKS Kota Cilegon, masih menyisakan misteri besar. Hingga hari ini, Minggu (21/12/2025), pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan intensif guna mengungkap pelaku dan motif di balik tragedi berdarah yang mengguncang Perumahan BBS 3, Ciwaduk tersebut.
Tragedi di Selasa Malam
Peristiwa memilukan ini bermula pada Selasa malam, 16 Desember 2025. Korban ditemukan pertama kali oleh sang ayah dalam kondisi tak bernyawa dan bersimbah darah di kediamannya. Penemuan ini diawali dari telepon darurat sang kakak yang berada di rumah saat kejadian, yang kemudian memicu kecurigaan Maman Suherman untuk segera pulang dan mendapati putra bungsunya telah tiada.
Sejumlah Kejanggalan di TKP
Penyidik kepolisian menemukan beberapa fakta krusial yang menyulitkan pengungkapan kasus secara instan:
- CCTV Padam Total: Kamera pengawas (CCTV) di rumah mewah tersebut diketahui telah rusak sejak dua minggu sebelum kejadian. Hal ini membuat jejak visual pelaku saat masuk dan keluar lokasi menjadi buram.
- Bukan Motif Ekonomi: Polisi menegaskan bahwa tidak ada barang berharga yang hilang dari lokasi kejadian. Hal ini menggugurkan spekulasi perampokan dan menguatkan dugaan adanya target pribadi.
- Dugaan Salah Sasaran: Pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri, memberikan analisis bahwa anak berusia 9 tahun kecil kemungkinannya menjadi target utama. "Ada potensi besar bahwa anak ini adalah sasaran antara atau korban dari pesan gelap yang ditujukan kepada orang dewasa di lingkungan terdekatnya," ungkapnya.
Pendalaman Terhadap Mantan Pegawai
Salah satu poin penting yang kini tengah didalami oleh penyidik adalah informasi mengenai pemecatan empat orang pegawai oleh Maman Suherman hanya beberapa hari sebelum kejadian. Polisi kini tengah menelusuri alibi dan keterkaitan para mantan pegawai tersebut dengan insiden maut ini.
Update Penyelidikan (21 Desember 2025)
Hingga lima hari pasca kejadian, berikut adalah status terkini dari kepolisian:
- Saksi-Saksi: Sedikitnya 8 orang saksi telah diperiksa, termasuk Asisten Rumah Tangga (ART) yang saat kejadian diketahui sudah pulang.
- Barang Bukti: Polisi telah mengerahkan anjing pelacak (K-9) di sekitar lokasi dan masih menunggu hasil resmi autopsi untuk memastikan jenis senjata tajam yang digunakan pelaku.
- Status Tersangka: Hingga saat ini, polisi belum menetapkan tersangka. Fokus penyidikan masih pada pendalaman alibi orang-orang di lingkungan terdekat dan pemeriksaan bukti-bukti ilmiah.
Pihak keluarga bersama jajaran pengurus PKS telah mendesak agar pihak kepolisian bekerja cepat dan transparan. "Kami hanya ingin keadilan bagi MAHM. Pelaku harus segera ditemukan," ujar salah satu perwakilan keluarga.
TIM REDAKSI
