Korban Ambruknya Ponpes Al-Khoziny Capai 37 Orang, Wagub Emil Dardak Kembali Tinjau Perkembangan Evakuasi

 


SIDOARJO,PPRNEWS — Musibah ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus menyisakan duka mendalam. Hingga hari ini, Minggu (5/10), proses evakuasi yang telah berlangsung selama sepekan mencatat total 37 korban meninggal dunia.

Menanggapi perkembangan tragis ini, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, kembali menyambangi lokasi kejadian. Kunjungan pada Minggu ini merupakan yang kesekian kalinya dilakukan Emil sejak insiden yang terjadi pada 29 September 2025 itu.

Kunjungan Keempat Wagub Jatim dalam Sepekan

Kunjungan Emil Dardak kali ini bertujuan untuk meninjau langsung perkembangan terbaru dari proses evakuasi yang masih berjalan dan memastikan semua pihak bekerja maksimal. Dugaan sementara, robohnya musala berlantai tiga tersebut disebabkan oleh kegagalan konstruksi.

Sejak insiden terjadi, Wakil Gubernur Jatim telah menunjukkan komitmen serius dalam penanganan bencana ini:

  • 29 September 2025: Kunjungan pertama dilakukan segera setelah insiden terjadi untuk memastikan proses evakuasi dan penanganan darurat berjalan lancar.
  • 30 September 2025: Emil kembali ke lokasi untuk berdialog langsung dengan keluarga korban dan mengunjungi para korban luka yang sedang dirawat intensif di rumah sakit.
  • 2 Oktober 2025: Emil mendampingi orang tua korban, memberikan dukungan moral, dan mendesak agar tim gabungan segera menuntaskan evakuasi puing-puing bangunan.
  • 5 Oktober 2025: Kunjungan terbarunya hari ini difokuskan untuk memantau tahapan akhir evakuasi dan memastikan hak-hak korban terpenuhi.

Komitmen Pemprov dalam Penanganan Korban

Dalam setiap kunjungannya, Emil Dardak selalu menyampaikan pesan duka dan memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan memberikan dukungan penuh, mulai dari pendampingan psikologis hingga santunan bagi keluarga yang ditinggalkan.

“Prioritas kami saat ini adalah menyelesaikan proses evakuasi, memastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal di bawah reruntuhan, dan memberikan pendampingan terbaik bagi keluarga yang tengah berduka,” ujar Emil saat di lokasi.

Masyarakat dan pihak Ponpes berharap proses hukum terkait dugaan kegagalan konstruksi dapat berjalan transparan, sehingga tragedi serupa tidak terulang di masa depan.


Penulis : Tim Redaksi




Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama