Pertemuan tersebut dilakukan di Mapolrestabes Surabaya, di mana para pelajar tersebut diamankan. Dalam video yang beredar, Emil Dardak terlihat menyalami satu per satu para pelajar dan orang tua mereka. Dengan bersimpuh di lantai, ia mendengarkan curahan hati mereka dan memberikan nasihat.
Menurut Emil, banyak dari pelaku yang diamankan masih di bawah umur dan berstatus pelajar. Mereka diduga terprovokasi dan terhasut oleh pihak tak bertanggung jawab. "Kami menemui orang tua dari anak-anak di bawah umur yang tertangkap melakukan tindakan merusak dalam kejadian kebakaran di Grahadi," ujar Emil.
Pesan Mendalam untuk Para Pelaku dan Orang Tua
Emil Dardak menyampaikan keprihatinannya atas kejadian tersebut dan menekankan bahaya dari tindakan anarkis. Ia berharap peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi para pelajar. "Kita bukan sedang bersikap lembek kepada anak-anak ini, namun kita juga tetap membina, mendidik, dan menjadikan mereka generasi yang lebih baik bagi masa depan bangsa," ungkap Emil.
Para orang tua yang hadir dalam pertemuan itu juga terlihat sedih dan kecewa. Mereka tak menyangka anak-anak mereka terlibat dalam aksi perusakan. Emil berpesan agar para orang tua tidak menyerah dalam mendidik dan membina anak-anak mereka.
Fokus pada Pembinaan, Bukan Penghukuman Semata
Keputusan Emil untuk menemui para pelaku perusakan ini mendapat sorotan. Alih-alih hanya berfokus pada proses hukum, ia memilih pendekatan yang lebih humanis dan restoratif. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kesadaran dan kesempatan kedua bagi para pelajar untuk memperbaiki diri.
Pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa setelah pendataan dan pemeriksaan, para pelajar yang masih di bawah umur tersebut akan dikembalikan kepada orang tua masing-masing. Langkah ini diambil dengan harapan pembinaan dan pengawasan dari keluarga dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Penulis : Mas Taufiq Editor : Mas Ali

