JAKARTA, PPRNEWS – Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas, yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), menggelar unjuk rasa besar di depan Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, pada Jumat (5/9/2025). Aksi ini bertepatan dengan "deadline" atau batas waktu yang telah ditetapkan mahasiswa untuk menagih 17 tuntutan mendesak yang disuarakan sejak gelombang demonstrasi akhir Agustus lalu.
Aksi yang disebut sebagai "Piknik Rakyat Nasional" ini dimulai sejak siang hari. Massa mahasiswa tiba di lokasi dengan atribut dan poster yang unik, salah satunya yang paling mencolok adalah poster dengan tulisan "Laprak gue aja kelar sebelum deadline" dan "Bandung Bondowoso aja bisa bikin 999 candi semalam, masa bapa ibu DPR gak bisa selesain 17 PR nya malam ini".
Koordinator lapangan dari BEM Unpad yang memimpin aksi, menyatakan bahwa unjuk rasa ini adalah bentuk ketegasan mahasiswa dalam mengawal janji-janji pemerintah dan DPR. "Ini adalah ultimatum kami. Hari ini adalah tenggat waktu yang kami berikan untuk 17 tuntutan mendesak. Kami datang untuk menagih janji dan komitmen mereka," ujar salah satu perwakilan mahasiswa.
Rincian Tuntutan 17+8 Tuntutan Rakyat
Unjuk rasa ini mengusung dua set tuntutan, yaitu 17 tuntutan mendesak dan 8 agenda reformasi nasional. Tuntutan ini ditujukan kepada berbagai pihak, mulai dari Presiden, DPR, Partai Politik, TNI, Polri, hingga kementerian sektor ekonomi.
Beberapa poin penting dari tuntutan tersebut antara lain:
Tuntutan kepada DPR:
Membekukan kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR serta membatalkan fasilitas baru.
Memublikasikan anggaran DPR secara transparan.
Mendorong Badan Kehormatan DPR dan KPK untuk memeriksa anggota yang bermasalah.
Tuntutan kepada Polri dan TNI:
Membebaskan seluruh demonstran yang ditahan.
Menghentikan kekerasan aparat dan mengadili aparat yang terlibat dalam pelanggaran HAM.
Menarik kembali keterlibatan TNI dalam pengamanan sipil.
Tuntutan terkait Ekonomi dan Kesejahteraan:
Memastikan upah layak bagi seluruh angkatan kerja, termasuk guru, tenaga kesehatan, buruh, dan mitra ojol.
Mengambil langkah darurat untuk mencegah PHK massal.
Mengesahkan dan menegakkan UU Perampasan Aset Koruptor.
Situasi di Lapangan dan Pengamanan
Meskipun massa aksi memadati kawasan depan gedung DPR, arus lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terpantau tetap ramai lancar. Pihak kepolisian mengerahkan 1.371 personel gabungan untuk mengamankan jalannya aksi. Menariknya, sejumlah polisi yang bertugas tampak mengenakan peci hitam, dan beberapa Polwan terlihat membagikan makanan kepada para demonstran, menciptakan suasana yang relatif kondusif dan berbeda dari aksi sebelumnya.
Penulis : Mas Taufiq Editor : Mas Ali

