NAGEKEO, NTT, PPRNEWS - Kabupaten Nagekeo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dilanda banjir bandang setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Kamis (11/9/2025) malam. Bencana ini menyebabkan ribuan warga mengungsi dan merusak ratusan rumah serta fasilitas umum. Hingga Jumat (12/9/2025) sore, tim gabungan dari BPBD, TNI, dan Polri masih berjibaku mengevakuasi korban dan menyalurkan bantuan.
Banjir bandang dilaporkan terjadi di beberapa kecamatan, dengan dampak terparah di Kecamatan Boawae dan Aesesa. Air bah yang membawa material lumpur dan kayu-kayu besar meluap dari sungai-sungai utama, menerjang permukiman warga dan merendam lahan pertanian.
"Ketinggian air mencapai 2 meter di beberapa titik. Kami tidak sempat menyelamatkan banyak barang karena air datang begitu cepat," ujar salah satu warga yang mengungsi di posko darurat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nagekeo mencatat, lebih dari 2.000 jiwa harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti kantor desa, sekolah, dan tenda-tenda darurat yang didirikan oleh tim SAR. Meskipun tidak ada laporan korban jiwa, beberapa warga mengalami luka ringan dan trauma akibat bencana ini.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat telah menginstruksikan seluruh jajarannya untuk turun tangan membantu penanganan bencana. "Prioritas utama kita saat ini adalah memastikan keselamatan warga dan memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan, air bersih, dan obat-obatan," tegas Gubernur dalam pernyataannya.
Kondisi cuaca yang masih tidak menentu membuat tim penanggulangan bencana bekerja ekstra hati-hati. Sejumlah jalur transportasi darat juga terputus akibat genangan air dan material longsor, menghambat proses distribusi bantuan. Pemerintah daerah juga mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak kembali ke rumah mereka sebelum kondisi dinyatakan aman.
Hingga berita ini ditulis, petugas masih terus melakukan pendataan lengkap mengenai jumlah kerugian dan korban yang terdampak. Bantuan dari berbagai pihak, baik pemerintah pusat maupun lembaga swadaya masyarakat, diharapkan dapat segera tiba untuk meringankan beban para korban. Peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, terutama di wilayah yang memiliki risiko tinggi seperti NTT.
Penulis : Mas Taufiq Editor : Mas Ali

